Rabu, 09 September 2015

Seorang Idealis yang Terinfeksi Realistis

Ketika aku mengalami kejatuhan yang sangat dihidupku, segalanya menjadi jelas. Bagiku setelah itu, tak ada yang terlalu penting dikehidupan ini.
Tidak cinta, tidak popularitas, tidak harta, tidak juga isi kepala.
Aku pernah ingin menjadi cantik seperti banyak perempuan lainnya. Tapi itu tidak lama, karena aku tersadar, nantinya wajahku bakal keriput juga.
Aku pernah ingin punya bentuk tubuh yang ideal seperti teman-temanku yang lainnya. Tapi itupun tak berlangsung lama, karena aku tersadar, nantinya aku akan jadi fosil juga.
Aku pernah ingin punya banyak teman. Tapi keinginan itu segera pudar begitu saja, karena aku tersadar, itu tak selalu banyak berguna.
Aku pernah ingin menguasai banyak hal. Tapi kini aku tak lagi menginginkannya, karena aku tersadar, itu hanya membuatku lelah saja.
Aku pernah ingin dicintai seperti para perempuan yang lainnya. Tapi itu hanya diwaktu-waktu tertentu seperti ketika aku sedang merasa gundah dan kesepian saja. Karena aku segera tersadar bahwa cinta sejati susah untuk dapat tumbuh subur di hati manusia yang didominasi kecemburuan, rasa iri, ketamakan, kesombongan, kebosanan dan niat untuk berpaling ke arah yang lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar