Minggu, 20 September 2015

Nggak Penting

Aku sering nggak habis pikir sama tipe ibu-ibu yang suka mendadak curhat sama stranger yang duduk di sebelahnya. Ibu-ibu itu bisa cerita soal hal-hal yang sifatnya pribadi banget yang kalo aku sendiri yang ngalemin nggak akan cerita sama siapapun bahkan ke temen deketku--apalagi orang asing. Apa akunya aja yang terlalu kaya gini jadi orang atau banyak orang yang merasa enggak apa-apa untuk cerita soal privasi mereka ke random people? Nggak tau aku, yang jelas--itu bener-bener not my thing. Aku sih nggak masalah kalo ibu-ibunya curhat apapun ke aku, palah jadi ada temen ngobrol di kereta, tapi kalo kebetulan stranger yang duduk disamping ibu-ibu tipe curhatan adalah bapak-bapak cuek gimana? Yang ada pas ibunya lagi melodramaan sama cerita hidupnya, bapak-bapaknya nyekip, "terus saya harus nangis guling-guling gitu bu abis dengerin cerita ibu?"
Dan untung aja, aku bener-bener real stranger. Gimana kalo ceritanya ibu-ibu tipe curhatan itu adalah seseorang yang sedang dalam pelarian kemudian duduk sebelahan sama aku, curhat soal rahasia-rahasianya ke aku. Padahal sebenarnya, tanpa dia tahu aku diam-diam dikirim untuk memata-matainya?
Temenku pernah bilang, kalo postingan blogku isinya nonsense. Nggak ada yang penting. Yah, emang. Justru kalau hal itu penting, aku nggak akan posting. Karena hal-hal itu nggak penting, makanya aku posting.

0 komentar:

Posting Komentar