Sabtu, 27 Juni 2015

Penghianatan.




Kalau seandainya dahiku kaya layar sentuh hape android yang ada tombol-tombolnya, aku ingin menandai ingatan-ingatan menyedihkan di masa lalu dan membersihkannya.
Tapi isi kepalaku bekerja seperti komputer.
Meski aku telah menghapusnya dari direktori--ingatan ingatan itu--ia masih menetap di recycle bin.
Ingatan itu hanya seperti virus yang sedang dikarantina yang suka menggandakan diri--yang suatu saat akan kembali dan kembali lagi.
Dan seperti sebuah penghianatan--dimana bagian paling menyakitkannya adalah ia datangnya selalu dari orang terdekatmu, bukan dari pihak musuhmu-- pada perasaan, logika inilah yang mengundang ingatan menyakitkan itu kembali.

0 komentar:

Posting Komentar