Kamis, 07 Mei 2015

PMR: Palang Merah Rempong


Karanganyar, 2011



Ada dua ekstrakurikuler wajib disekolahku waktu smk, pmr sama pramuka. Aku nggak suka dua-duanya, tapi karena harus pilih satu atau dua, pilih aku atau dia yang engkau suka *palah nyanyi* akhirnya aku milih pmr. Dengan alasan, pmr  lebih nggak melelahkan dari pramuka. Tapi ternyata aku salah, pmr jauh lebih melelahkan dari yang kupikir. Lelah jiwa, lelah raga, lelah dompet juga, iurannya banyak banget beroh. Ketika pramuka cuma bayar puluhan ribu, pmr bisa narikin iuran beratus-ratus ribu.
Karena acaranya hari minggu, aku sering bolos pmr. Gara-gara itu, kalo ada acara outbond aku sering dimasukin ke kelompok khusus tukang bolos yang isinya cowok semua. Untung ya, untung ada temen sebangkuku yang -alhamdulillah wa syukurilah bersyukur padamu ya Allah-sama malesnya kaya aku, jadi aku bukan satu-satunya cewek dikelompok itu.
Setiap kelompok ada 10 orang. Dikelompokku-yang isinya anak-anak tukang bolos semua-ada aku dan linda, sementara sisanya laki-laki semua. Karena kita lelet waktu jalan, kita selalu ketinggalan dibelakang dan kepisah dari kelompok. Ibaratnya aku sama linda masih di bandara soekarno hatta, mereka udah nyampe pedalaman afrika. Di setiap pos yang kita datengin, anggotanya harus lengkap, jadi ketua kita bolak-balik jemputin kita di belakang ketika anggota yang lainnya udah membusuk dan jadi fosil di pos.
Buat anak-anak lain, pos yang paling nggak ngenakin adalah pos halang rintang. Tapi buatku, pos yang paling nggak ngenakin adalah...pos nebak bumbu dapur.
Kakak dewan : ini bau apa?
Aku : bawang?
Kakak dewan : bukan
Aku : brambang?
Kakak dewan : bukaan
Aku : kencur?
Kakak dewan : bukaaan
Aku : CABE, GAREM, LENGKUAS, KUNYIT, SELADAAA!!!
Kakak dewan : BUKAN BUKAN BUKAN BUKAAAAAAAAN!!!
Dua sesi aku jawabnya dan nggak pernah ketebak. Pasrah. Akhirnya sekelompok dianugerahi hukuman push-up dua porsi alias 50 kali. Duh, gara-gara aku. Kemarin-kemarin pas aku masuk kelompok yang anggotanya cewek-cewek semua aku ngerasa bersalah karena nggak pernah jawab bener di pos ini. Tapi karena kali ini anggotanya anak begajulan semua aku cuma siul-siul aja. *duakh*
Korsa! Hal yang paling nggak aku suka di acara beginian. Bayangin aja! Satu orang ngemut lolipop beberapa menit abis itu di estafet ke temen sekelompok! Dan aku orang kesepuluh di kelompok. Berarti aku harus ngemut permen yang udah diemut sama sembilan orang sebelumku. Gila. Bener-bener gilaaa! Mana aku sama linda doang yang cewek. Aku memijit-mijit pelipisku. Sakit kepala.
Orang pertama yang makan permen, enak, orang baru dibuka dari plastik. Yang kedua dan seterusnya, aqwsdkfkfjkl.
Waktu giliran linda, aku nggak bisa nahan ketawa. Cowok yang ngemut permen sebelum Linda itu ya Allah ya Tuhan!!! Orangnya kecil, namanya Heru. Nggak ngerti aku, dia udah nggak sikat gigi berapa abad. Yang jelas giginya yang rada tonggos itu udah berubah warna. Bukan kuning lagi, tapi ijo. Setelah ngemut permen, linda mual-mual, hampir nangis darah. Sementara aku hanya ngakak dalam diam. Sahabat sejati emang gitu ya, ketika yang satu menderita, yang satunya lagi ketawa.
Pas giliranku, aku cuma bisa memasrahkan hidupku pada yang Maha kuasa. Abis ngemut permen, aku pengen langsung kramas dibawah shower sambil nangis. Tapi nggak bisa, soalnya ini di gunung. Mulut virginku ternodai hiks hiks hiks.
Blueh. Blueh. Apa itu tadi? Permen rasa jigong.

0 komentar:

Posting Komentar