Minggu, 31 Mei 2015

Datang!




Kau sungguh-sungguh percaya dengan omong kosong yang dikatakannya itu?
Ah, kenapa aku masih bertanya. Jelas-jelas bahasa tubuhmu terkesan seperti seseorang yang sedang menunggunya.
Meski kau tak mengakuinya, diam-diam kau menantikannya, kan?
Dia takkan datang, anyway.
Dia-takkan-datang.
Apa kau tahu?
Ini seperti kau tengah menunggu datangnya angin di sebelah barat, padahal kau tak tahu pasti, apa ia justru akan berhembus ke utara, timur, atau selatan.
Kau tak punya jaminan bahwa kali ini, angin berhembus ke arahmu, tapi kau masih berada disana karena harapan yang kau simpan, kan?
Harapan, kalau-kalau ia akan berhembus ke arahmu suatu waktu.
Kau akan berdiri disana, memikul harapan yang tak kelihatan, tapi ada. Kosong, tapi bermakna. Tak memiliki massa, tapi melelahkan ketika memikulnya.
Dan aku akan berada disini. Diam. Berdiri dan menontonmu, seberapa jauh kau mampu bertahan.

0 komentar:

Posting Komentar